Sabtu, 09 November 2019

Proses dan Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat di Indonesia

Proses dan Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat di Indonesia
1. Proses Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Belanda adalah negara yagn paling lama menjajah Indonesia. Selain belanda, bangsa-bangsa barat yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan adalah Portugis, Spanyol, & Inggris.

Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku
Perjanan bangsa Portugis mencari sumber rempah-rempah diawali dari kota Lisabon, Portugis. Pada 1486, Bartolomeus Diaz melakukan pelayaran pertama menyusuri pantai barat afrika. Ia bermaksud melakukan pelayaran ke India, Namun gagal. Portugis mencapai malaka pada 1511 dibawah pimpinan Alfonso d'Albuquerque. Ia berhasil menguasai malaka & myanmar. Selanjudnya Portugis menjalin hubungan dagang dengan maluku. Pada 1512, Bangsa Portugis telah berhasil sampai di maluku dibawah pimpinan Antonio de Abreu & Fransisco Serao.

Ekspedisi Bangsa Inggris
Persekutuan dagang milik Inggris diberi nama EIC (East Indian Company). Di dalamnya bergabung para pengusaha Inggris. Walaupun Inggris tiba di kepulauan nusantara, pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya belanda. Hal ini disebabkan EIC terdesak oleh belanda, sehinga Inggris menyingkir ke India/Asia Selatan & Asia Timur.

Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)
Jayakarta merupakan pelabuhan penting di pulau jawa yang kemudian menjadi markas VOC. Bagaimana proses kedatangan Belanda di Indonesia? Seorang pelaut belanda Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada 1595, armada de Houtman mengarungi ujung selatan Afrika, selanjudnya terus menuju ke arah timur melewati samudera hindia. Pada 1596, armada de houtman tiba di pelabuhan banten melalui selat sunda.

Kedatangan houtman di Indonesia kemudian di susul ekspedisi lainnya. Dengan banyaknya pedagang Belanda di Indonesia maka muncullah persaingan antara mereka sendiri. Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat, pada 1602 didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) (Perserikatan Maskapai Hindia Timur) yang merupakan merger (Penggabungan)dari beberapa perusahaan dagang Belanda.

Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Both. Ia mendirikan pusat perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Namun kemudian, Pusat dagang di pendahkan ke Jayakarta (Jakarta) karena VOC memandang bahwa Jawa lebih strategis sebagai lalu lintas perdagangan, Selain itu, Belanda ingin menyingkirkan saingan mereka, yakni Portugis di Malaka.

Pangeran Jayawikarta (Penguasa bagian wilayah Banten) Memberi izin kepada VOC untuk mendirikan kantor dagang di jayakarta. Selain memberikan izin kepada VOC, Pangeran Jayawikarta juga memberikan izin pendirian kantor dagang kepada EIC (Inggris). Kebijakan ini membuat belanda merasa tidak menyukai Pangeran Jayawikarta.

Gubernur Jendral VOC Jan Pieterzoon Coen Membujuk penguasa kerajaan Banten untuk memecat Pengeran Jayawikarta, sekaligus memohon agar izin kantor dagang EIC Inggris di cabut. Pada 31 Mei 1619, keinginan VOC dikabulkan Raja Banten. Momentum inilah yang kemudian menjadi mata rantai kekuasaan VOC & belanda pada masa berikutnya. VOC menikamti kenikmati keleluasaan & kelonggaran yang diberikan oleh penguasa Banten. Jayakarta oleh VOC diubah namanya menjadi Batavia. VOC mendirikan Benteng sebagai tempat pertahanan, pusat kantor dagang, & pemerintahan. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan Belanda pada perjalanan sejarah selanjutnya.


2. Latar belakang Kedatangan Bangsa Barat
Daya tarik Indonesia (dikenal dengan nama “Nusantara” saat itu) bagi bangsa barat
Salah satu penyebab kedatangan bangsa barat ke indonesia adalah berbagai komuditas perdagangan yang dihasilkan bangsa Indonesialah yang menjadi incaran bangsa barat. Berbagai hasil bumi Indonesia tidak hanya menjadi konsumsi bangsa-bangsa Asia, namun juga manjadi salah satu incaran bangsa-bangsa barat.

Mengapa bangsa barat sangat membutuhkan rempah-rempah? perlu diketahui bahwa Indonesia & bangsa-bangsa eropa memiliki perbedaan kondisi alam. Lokasi memengaruhi perbedaan iklimdan kondisi tanah di Indonesia & Eropa. Hal ini mengakibatkan hasil bumi yang diperoleh juga berbeda. Bangsa Indonesia harusnya senantiasa bersyukur karena dianugerahi daerah dengan wilayah tropis yang subur.

Keberadaan musim hujan & kemarau di Indonesia memungkinkan berbagai tanaman dapat tumbuh & berkembang. Tanaman kebutuhan sehari-hari dapat ditanam setiap saat. Hal ini berbeda dengan negara eropa yang memiliki empat musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim semi & musim gugur.
Proses dan Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat di Indonesia Proses dan Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat di Indonesia
Berdasarkan kenyataan diatas, dapat menyimpulkan bahwa bangsa-bangsa barat membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat membutuhkan, sementara persediaan di eropa sangat terbatas. Rempah- rempah bagi bangsa eropa dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan, bumbu masakan, & obat-obatan. Negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga bangsa barat berusaha untuk memperolehnya.

Motivasi 3G ( Gold, Gospel, and Glory )
Gold, Gospel, & Glory merupakan Motivasi bangsa barat melakukan penjajahan samudra. Terkenal dengan sebutan 3G karena memang semboyan itu berawalan dengan huruf ("G"). Lalu apakah yang dimaksud dengan 3G itu?

Gold artinya Emas yang identik dengan kekayaan. Semboyan ini menggambarkan bahwa tujuan bangsa barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan. Itulah yang membuat mereka melakukan ekspedisi & penjajahan. Gospel adalah keinginan bangsa barat untuk menyebarluaskan ajaran Agama Nasrani khususnya Agama Kristen ke bangsa-bangsa di Asia,Afrika, & Amerika Selatan. Glory bermakna Kejayaan Bangsa
Revolusi Industri
Revolusi industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern. Sudah sangat lama bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara ( Indonesia ) sebagai sumber rempah-rempah. Bahkan sebelum masehi. Mengapa mereka tidak mencari sendiri ke Indonesia? Pada masa itu, mereka masih kesulitan terutama pada masalah transportasi, kondisi politik, & keamanan. Revolusi industri yang terjadi sekitar 1750-1850 merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia. Apakah yang dimaksud dengan revolusi industri?

Revolusi industri adalah pergantian / perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia & hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam indsutri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam jumlah yang besar & cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa barat memerlukan  bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk menjual hasil hasil industri.

Salah satu pengaruh revolusi industri yang sangat terasa adalah dalam kegiatan transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat digunakan menjadi mesin penggerak perahu merupakan teknologi baru pada masa itu. Perahu dengan mesin uap merupakan penemuan sangat penting yang mendorong penjelajahan bangsa-bangsa barat. Penggunaan mesin uap dapat memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan mesin uap, revolusi industri didukung berbagai penemuan lain, seperti kompas,mesin pemintal & sebagainya. Penemuan-penemuan itu memicu bangsa-bangsa barat untuk melakukan berbagai petualangan.

Terdapat 2 bentuk imperialisme yakni imperialisme kuno & imperialisme modern.
1. Imperialisme kuno
Imperialisme Kuno adalah imperialisme yang berkembang pada masa sebelum revolusi industri dengan semboyan Gold, Gospel, and Glory (Kekayaan, Penyebaran Agama, & Kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, & menambah kejayaannya. Negara pelopornya adalah spanyol & Portugal. Kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia pada masa awal seperti Portugis, Spanyol, & Belanda, adalah bentuk imperialisme kuno. Fungsi tanah jajahan pada masa itu adalah untuk dikeruk keuntungannya.

2. Imperialisme Modern
Imperialisme Modern bertujuan memperoleh kemajuan ekonomi. Timbul / muncul setelah revolusi industri dalam rangka mencari bahan mentah yang banyak & pasar yang luas. Mereka mencari tanah jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah & pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus. Adapun di Indonesia, Imperialisme modern berkembang setelah 1870, pasca kebijakan politik pintu terbuka.

Politik pintu terbuka memberikan hak kepada kaum pribumi untuk memiliki & menyewakan tanah kepada pengusaha swasta. Pengusaha dapat menyewa tanah dari Gubernemen dalam jangka waktu 75 tahun. Sejak 1870, Indonesia menjadi negeri bahan-bahan mentah untuk pabrik eropa. Indonesia juga menjadi negeri tempat menjual hasil produksi & tempat penanaman modal asing.

Sejak saat itu, Indonesia dibuka untuk kepentingan modal asing. Politik ini disebut dengan politik pintu terbuka. Banyak negara menanamkan modalnya, seperti Belanda, Inggris, Amerika, Jepang, Belgia, & masih banyak lagi yang lainnya. Dengan demikian, imperialisme Indonesia telah bersifat Internasional. Modal Asing terutama ditanamkan & dikembangkan dalam sektor pertanian, karet, teh, tembakau, kopi, & petambangan minyak bumi.