Sabtu, 11 April 2020

Industri yang Selaras dengan Lingkungan

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Salah satu perbedaan diantara kedua kelompok masyarakat tersebut adalah kegiatan yang mereka lakukan. Kegiatan yang menonjol dilakukan oleh masyarakat pedesaan adalah dalam bidang pertanian. Hal ini karena di daerah pedesaan masih banyak terdapat lahan pertanian yang luas dan subur. Sedangkan kegiatan masyarakat perkotaan yang menonjol adalah dalam bidang industri. Hal ini disebabkan karena banyak perusahaan-perusahaan, pabrik, serta industri di bangun dan tersebar di perkotaan.

Dalam memenuhi kebutuhannya manusia selalu mengalami perkembangan. Manusia purba memenuhi kebutuhan makanannya dengan cara berburu dan mengambil bahan makanan yang ada di alam. Dalam perkembangannya, manusia mengenal bercocok tanam dan berternak. Manusia modern mengenal kegiatan perikanan, perdagangan, dan perindustrian. Hasil perikanan dapat dipasarkan sehingga manusia memperoleh uang. Uang itu kemudian dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Dalam arti luas, industri merupakan segala kegiatan ekonomi yang bersifat produktif atau mendatangkan keuntungan. Dalam arti sempit, industri merupakan usaha manusia mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi sehingga mendatangkan profit atau keuntungan.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Indonesia No.19/M/I/1986, industri dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

1. Industri Kimia Dasar
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
  • Industri kimia organik, misalnya: industri bahan serat dintetis dan industri bahan kimia tekstil.
  • Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri kaca.
  • Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.
  • Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.

2. Industri Mesin Logam Dasar
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
  • Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler, dan mesin pompa.
  • Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator, dan motor grader.
  • Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin pres.
  • Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
  • Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
  • Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
  • Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang kendaraan bermotor.
  • Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
  • Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga.
  • Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
  • Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.

3. Aneka Industri
Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacam-macam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
  • Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
  • Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio.
  • Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa.
  • Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.
  • Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.

4. Industri Kecil
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).

Kegiatan industri yang dilakukan tidak boleh mengabaikan lingkungan. Kegiatan industri yang mengabaikan lingkungan akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Beberapa contoh pencemaran yang banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat industri antara lain sebagai berikut.
  • Pencemaran Tanah. Pencemaran tanah dapat terjadi sebagai akibat pembuangan limbah pabrik tanpa diolah terlebih dahulu. Akibat tindakan tersebut maka tanah akan teracuni dan kehilangan tingkat kesuburannya.
  • Pencemaran Air.Pencemaran air banyak terjadi di daerah-daerah sekitar kawasan industri. Sebagaimana Anda ketahui bahwa limbah cair yang berasal dari pabrik, seperti industri tekstil banyak sekali mengandung unsur-unsur logam berat, seperti mercuri dan timbal. Pencemaran air ini tentunya dapat mengganggu kestabilan lingkungan perairan sehingga makhluk hidup yang ada di sekitar sungai akan mati teracuni.
  • Pencemaran Udara.Pencemaran udara dapat terjadi karena asap yang berasal dari pabrik maupun kendaraan bermotor yang banyak mengandung gas karbonmonoksida, karbondioksida, nitrat, cianida, dan sulfat. Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Hujan asam adalah hujan yang memiliki derajat tingkat keasaman ( pH ) lebih kecil dari 5,6. Hujan asam mengakibatkan kerugian pada bangunan, ekosistem danau, hutan, serta tanaman pertanian. Hujan asam ini akan terjadi di mana saja, terutama pada daerah kawasan industri.

Industri yang Selaras dengan Lingkungan
Sektor industri dianggap sebagai salah satu penghasil polusi dan limbah terbesar. Sejak industri besar mulai berdiri, polusi meningkat pesat. Hasil dari proses produksi tidak hanya berupa barang jadi yang bisa dijual, tetapi limbah sisa produksi tersebut bisa merusak lingkungan. Berikut contoh sikap/perilaku pelaku industri yang memperhatikan keselarasan lingkungan.
  • Penggunaan teknologi yang disarankan dalam pengembangan industri adalah teknologi yang memiliki tingkat pencemaran yang rendah, hemat air, hemat bahan baku, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
  • Setiap industri harus dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah yang tepat untuk mengantisipasi kerusakan yang ditimbulkan oleh proses produksi. Limbah harus dibuang ke tempat yang tepat dan diolah dengan cara yang tepat.
  • Pemilihan lokasi industri yang tepat juga akan berdampak bagi lingkungan. Kota-kota besar biasanya menjadi tempat yang penuh dengan pabrik-pabrik. Sentralisasi industri di satu tempat akan mendatangkan banyak kerugian sehingga pengalihan industri ke lokasi lain perlu dipertimbangkan. Industri sebaiknya didirikan di wilayah kosong untuk mengurangi polusi.

Namun dalam pelaksanaannya banyak pelaku industri yang tidak memperhatikan keselarasan dengan lingkungan. Berikut ini contoh sikap/perilaku pelaku industri yang tidak memperhatikan keselarasan lingkungan:
  • Biasanya pelaku industri langsung membuang limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena alasan biaya yang tinggi dalam pengolahan limbah.
  • Pengambilan sumber daya alam yang tidak memperhitungkan kelestarian lingkungan. Misalnya dalam industri pengolahan kayu, pengambilan kayu yang dilakukan tanpa usaha meremajakannya akan menyebabkan kerusakan lingkungan.
  • Industri pertambangan merupakani industri yang paling sering membuat kerusakan lingkungan. Selain mengganggu daerah resapaan air, proses penambangan perusahaan itu menyumbang limbah bahan beracun dan berbahaya bagi lingkungan sekitarnya.
 sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan Industri yang Selaras dengan Lingkungan
Pembangunan industri yang selaras dengan lingkungan perlu diterapkan dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa alasan mengapa perlu dikembangkan industri yang selaras dengan lingkungan antara lain sebagai berikut.
  • Agar kegiatan industri yang dilaksanaikan dapat menopang pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup dari generasi ke generasi. Lingkungan tidak hanya dimanfaatkan oleh generasi yang ada pada saat ini saja, tetapi juga oleh generasi yang akan datang.
  • Pembangunan industri harus direncanakan dengan baik dan dipertimbangkan dampak lingkungan yang merugikan. Pembangunan harus mempertibangkan aspek-aspek lingkungan. Dalam melakukan pembangunan harus diikut sertakan usaha pelestariannya.