Senin, 27 April 2020

TIPS MEMILIH LOKASI PERUMAHAN UNTUK BERUSAHA

TIPS MEMILIH LOKASI PERUMAHAN UNTUK BERUSAHA
Untuk memulai suatu usaha atau dagang bagi para pemula bukanlah suatu perkara yang mudah karena bisa jadi modal tidak kembali gara-gara barang tidak dapat terjual. Untuk mengatasi masalah seperti itu maka bagi pebisnis pemula harus lebih mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih perumahan untuk dijadikan usaha. Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan:


1. Lokasi pada sisi jalan arah pulang pekerja. Jika diamati dengan baik, pertumbahan usaha pada sisi jalan orang pulang kerja lebih berkembang dibandingkan dengan sisi jalan orang berangkat kerja. Mengapa bisa seperti itu? Jawabannya sederhana yaitu orang lebih cenderung melakukan aktifitas belanja pada saat pulang kerja, selain karena handling barang yang dibeli lebih nyaman, juga karena karakter pekerja di Indonesia pada saat berangkat kerja tidak memberikan allowance waktu yang lama, paling hanya 10 menit saja, itupun buat sarapan di pabrik he-he-he.


2. Cari lokasi dengan populasi penduduk yang besar. Usaha identik dengan jual beli. Agar penjualan dapat maksimal tentu saja dibutuhkan populasi penduduk yang besar. Metode ini sangat efektif untuk usaha yang ditargetkan pada perumahan dengan sistem klaster, karena target utamanya adalah penduduk perumahan tersebut. semakin besar populasi semakin baik pula kemungkinan penjualannya.


3. Hindari lokasi yang rawan banjir. Banjir merupakan kendala yang serius untuk saat ini! Walaupun lokasinya sangat strategis, namun jika mudah tergenangi banjir maka penjualan tidak akan maksimal dan cenderung akan kehilangan konsumen karena konsumenpun biasanya akan merelokasi rumah mereka.


4. Hindari lokasi yang rawan kemacetan. Kemacetan merupakan hal yang paling menyebalkan bagi pengendara. Perilaku konsumen cenderung membelanjakan uangnya pada saat situasi dan kondisi nyaman dan mudah sehingga jika lokasi pada daerah kemacetan, pengendara lebih berkonsentrasi untuk cepat-cepat lepas dari kemacetan ketimbang mampir untuk berbelanja.


5. Hindari lokasi yang berbauh mistik. Sudah hal biasa jika pada perumahan untuk lokasi T sulit untuk dijual. Saya sendiri sebenarnya tidak percaya akan hal seperti itu, namun bisnis yang baik haruslah mengikuti isu yang berkembang dipasaran, maka lebih baik hindari lokasi pada posisi T atau tusuk sate.


6. Hindari lokasi yang rawan kejahatan. Faktor kejahatan sebenarnya saat ini sudah merata dimana-mana, namun sebaiknya memilih lokasi yang potensi untuk para penjahat beraksi lebih kecil. Biasanya penjahat lebih suka pada tempat yang ramai namun pencahayaan kurang terang dan terkesan semrawut. Memang biasanya harga lebih murah, namun tidak ada artinya jika usaha yang telah dirintis bertahun-tahun dirampas maling dalam sekejap.