Minggu, 10 November 2019

Mendalami Sejarah : Zaman Batu Tua (Paleolithikum)

Zaman Batu Tua (Paleolithikum)| Zaman batu tua diperkirakan berlangsung selama masa Pleistosen kira-kira 600 ribu tahun yang lalu. Ciri-Ciri kehidupan zaman batu tua, antara lain hidup berpindah-pindah (nomaden), berburu dan mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food gethring). Pada zaman batu tua, alat-alat budaya yang ditemukan terbuat dari batu yang disebut dengan sangat kasar serta sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-benturkan antara batu yang satu dengan lainnya sehingga menyerupai kapak dan dipergunakan sebagai alat. Alat-alat budaya dari zaman batu ini banyak ditemukan di daerah Pulau Jawa. 

Berdasarkan tempat penemuannya, hasil-hasil kebudayaan zaman batu tua terbagi atas kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong. Peralatan yang dihasilkan kebudayaan pacitan adalah kapak genggam, kapak perimbas, dan kapak penetak (chopper). Kapak genggam adalah kapak tidak bertangkai yang digunakan dengan cara menggenggam dan berfungsi untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. Kapak perimbas berfungsi untuk marimbas kayu, memecah tulang, dan sebagai senjata. Pendukung kebudayaan pacitan adalah Pithecanthropus Erectus. 

Kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Ralp von Koenigswald pada tahun 1935. Di samping ditemukan di daerah Pacitan, alat-alat batu sejenis juga terdapat didaerah Suka bumi (Jawa Barat), Perigi dan Gombong (Jawa Tengah), Tambangsawah (Bengkulu), Lahat (Sumatera Selatan), Kalianda (Lampung), Awang Bangkal (Kalimantan Selatan), Cabenge (Sulawesi Selatan), Sembiran, Trunyan (Bali), Batu Tring (Sumbawa), Maumere (Flores), serta Atambua (Timor). 

Adapun peralatan yang dihasilkan kebudayaan Ngandong adalah Flakes (alat serpih) berupa pisau atau alat penusuk. Alat-alat serpih terbuat dari batu yang bentuknya kecil, namun ada juga yang terbuat dari batu induk. Alat-alat serpih biasanya digunakan untuk mengiris daging atau memotong umbi-umbian dan buah-buahan. Alat-alat budaya kebudayaan Ngandong juga ditemukan didaerah Sangiran (Jawa Tengah) dan di daerah Cabenge (Sulawesi Selatan). Manusia pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis. 

Sekian artikel tentang Mendalami Sejarah : Zaman Batu Tua (Paleolithikum) semoga bermanfaat